Minggu, 30 Agustus 2009

sadar diri

Ardian Wiratama

15208001


KARAKTER BANGSA SEBAGAI PENGGERAK PERKEMBANGAN NEGARA

Setiap bangsa memiliki karakter masing-masing yang membentuk pola hidup di negara tersebut. Karakter tersebut tumbuh menjadi suatu jati diri yang lambat laun mengakar dan kemudian disadari oleh bangsa lain, bahkan menjadi suatu ciri khas.

Sebagai contoh bangsa yang sukses dengan pernyataan ini adalah Jepang. Bukan rahasia lagi jika negara-negara di dunia mengenal bangsa ini sebagai bangsa pekerja keras dan bangsa yang memiliki harga diri yang tinggi. Etos kerja yang tinggi dan semangat belajar yang mengakar di setiap warganya telah mengantarkan negara ini menjadi salah satu kekuatan penting di Asia bahkan dunia.

Kekuatan di dunia dikuasai oleh negara dan bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan mapan. Sedemikian pentingnya sebuah karakter tersebut sehingga perlu disadari adanya proses bagaimana karakter tersebut bisa terbentuk di suatu bangsa. Karakter yang kemudian menjadi ciri khas dan diterima dunia.

Oleh karena itu kita memulai berbicara mengenai bangsa itu sendiri. Bagaimana bangsa tersebut bergerak? Apa kekuatan di balik berjalannya negara? Ini adalah pertanyaan untuk mengantarkan kita untuk mencari faktor terbentuknya karakter.

Negara-negara di dunia bertumpu pada kekuatan rakyat dalam menjalankan segala kebijakannya. Maka dapat kita ketahui bahwa rakyat itu sendiri yang berperan membentuk karakter bangsa. Dan lebih jauh lagi kita mendapatkan peran pemuda ( generasi muda ) di dalam masyarakat di negara tersebut. Hal inilah titik penting dalam pembahasan ini.

Indonesia sebagai negara yang besar dan berpotensi mengalami banyak permasalahan yang terkadang justru datang dari dalam. Sebagai contoh, potensi negara ini pada sumber daya alam yang cukup besar tidak diimbangi dengan adanya penggunaan yang efektif dan efisien. Lebih parah lagi penyalahgunaan sumber daya di berbagai kasus. Ini adalah salah satu masalah dalam karakter bangsa.

Begitu kompleksnya permasalahan di negara inilah yang membuat kebanyakan orang menganggap bangsa ini hanya berjalan di tempat bahkan cenderung mengalami kemunduran, bukan kemajuan seperti yang banyak diharapkan. Sebagian dari mereka justru tidak menyadari bahwa akar dari permasalahan dari semuanya datang dari masyarakat itu sendiri.

Di sinilah peran institusi pendidikan sebagai tempat berkembangnya pemikiran dan karakter generasi muda memegang peran penting. Lembaga pendidikan yang benar adalah suatu tempat yang secara kuat menumbuhkan karakter yang positif pada peserta didiknya dan mampu memberikan dasar pemikiran sebagai suatu bagian bangsa.

Institut Teknologi Bandung sebagai salah satu institusi pendidikan yang telah mengambil banyak peran dalam berjalannya bangsa harus menyadari hal-hal tersebut. Proses belajar di kampus bukanlah terpaku pada pembelajaran akademik. Karakter justru terkadang tumbuh dari pembelajaran di luar, di masyarakat itu sendiri. Karakter tumbuh dari adanya saling interaksi dan pembelajaran positif yang dilakukan bersama-sama.

Wadah mahasiswa atau himpunan mahasiswa sebagai tempat interaksi juga menjadi tempat yang penting dimana mahasiswa dapat menumbuhkan pemikiran dan saling bertukar pandangan. Di sinilah karakter terbentuk dan secara lebih mudah dapat berkembang di masyarakat dengan mahasiswa menjadi motor penggeraknya.

Indonesia harus dapat mengenal dan menyadari apa yang menjadi kekuatan dan karakter bangsa sendiri. Karakter yang positif harus dapat ditumbuhkan di dalam masyarakat. Sebelum itu, pentingnya memiliki karakter juga harus dimengerti oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga diharapkan Indonesia dapat berjalan sebagai suatu negara yang memiliki karakter pada bangsanya.

Sejalan dengan kepentingan itu, institusi pendidikan juga harus memberikan usaha yang lebih dari sekedar memberikan materi akademik. Pembelajaran mengenai karakter dan nilai positif juga harus diberikan kepada peserta didiknya. Dalam hal ini institusi sebesar ITB harus mampu mewadahi kebutuhan mahasiswa dan berjalan beriringan untuk saling membentuk masyarakat Indonesia.

Himpunan mahasiswa sebagai contoh adalah Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma ITB juga harus menyadari itu. Sehingga IMA Gunadharma tidak lagi hanya berjalan sebagai wadah aktivitas mahasiswa. Tapi juga harus sebagai tempat menumbuhkan karakter dan pemikiran. Masing-masing dari anggota harus mampu mengerti arah berjalannya bangsa. Akan kemana bangsa ini dibawa? Apa yang harus disiapkan generasi muda? Apa jati diri dan karakter yang harus dimiliki bangsa ini? Pertanyaan itulah yang harus dijawab wadah-wadah mahasiswa. Tidak hanya IMA Gunadharma, tapi seluruh wadah yang ada di negara Indonesia ini.